JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya dapat memeriksa tersangka kasus suap wisma atlet M Nazaruddin. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu, tiba di gedung institusi penegak hukum ini, Kamis (18/8) pukul 11.40 WIB. Ia tiba menggunakan mobil tahanan KPK yang mnejemputnya dari Rutan Mako Brimob Polri.
Pemeriksaan terhadapnya ini merupakan kali kedua, setelah ia tiba dari Bogota, Kolumbia pada Jumat (13/8) lalu. Dalam pemeriksaan ini, Nazaruddin tampak lebih bersih, ketimbang saat dia baru tiba di gedung KPK. Ia sudah bercukur rambut dan brewoknya tersebut.
Saat tiba di lobi gedung KPK, Nazaruddin yang mengenakan kemeja bersih berwarna biru muda dibalut dengan celana warna gelap, tampak tertunduk. Tiga personel satuan Brimob Polri menjaganya. Perlu beberapa menit bagi Nazar untuk menuju gedung KPK, karena wartawan mengepungnya secara rapat untuk meminta komentarnya.
Akhirnya, Nazaruddin pun komentar. Namun, tak banyak kalimat yang diucapkannya. "Tolong istri dan anak saya jangan diganggu," kata kolega dekat Anas Urbaningrum, saat baru sama-sama bergabung dnegan Partai Demokrat.
M Nasir, sepupu yang diakuinya kini sebagai saudara kandung, ikut mendampingi Nazaruddin. Nasir masuk lebih dulu, karena Nazaruddin dikerubuti puluhan wartawan. Setelah Naaruddin tiba di dalam gedung, mereka pun menuju lantai tujuh yang merupakan ruang pemeriksaan.
Nazaruddin menjadi tersangka kasus suap pembangunan wisma atlet untuk SEA Games. Setelah hampir 2,5 bulan buron, Nazaruddin ditangkap di Cartagena, Kolombia, padaMinggu (7/8). Dari lokasi persembunyiannya, Nazaruddin mencuatkan soal pembagian uang hasil proyek pembangunan wisma atlet yang melibatkan, antara lain, anggota DPR dari Partai Demokrat.
Nazaruddin juga menguak kembali kasus politik uang yang terjadi saat Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung dan proyek pusat olahraga di Hambalang dengan tudingan mengarah kepada Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Penanganan kasus suap wisma atlet oleh KPK pun disebut
Nazaruddin telah diintervensi oleh kekuatan politik dengan kompensasi Wakil Ketua KPK Chandra Marta Hamzah dan Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja akan dijadikan sebagai pimpinan KPK periode mendatang.(dbs/biz)
sumber : http://www.beritahukum.com/
Besar atau kecil sebuah ketidaktahuan tetaplah memerlukan solusi. Semoga semua coretan di sini bermanfaat
Kategori Coretan
- Agama (8)
- Anda Harus Tahu (1)
- Artikel Hukum (4)
- Berita Hangat (17)
- Creativity Games (2)
- Edukasi (7)
- Info Peradilan (1)
- Kesehatan (5)
- Komputer - Internet (8)
- Manajemen diri (9)
- Peluang Usaha (3)
- Penyejuk Hati (6)
- Remaja (4)
- Tips Sehari-hari (10)
- Trik Blog (2)
- Trik Joomla (1)
- Trik Ms Word (2)
- Trik Wordpress (1)
Coretan Populer
Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
Coretan Terbaru
Daftar Coretan
-
▼
2011
(76)
-
▼
Agustus
(31)
- Dengan Jamaah Mana Anda Menggabungkan diri ?
- NU : Hari Ini 1 Syawal, yang berpuasa segera berbuka
- Hilal terlihat di Cakung dan Jepara
- Hobi Yang Menghasilkan uang
- Cara Menghemat Penggunakan Listrik di Rumah
- Hukum Acara Pidana
- Memasang Flash Header Pada Web Joomla
- Kesederhanaan Utbah Bin Ghozwan
- Jangan Panik Dengan Hal-hal Kecil
- Game : Escape From The Island
- Prediksi 1 Syawal 1432 H Menurut Berbagai Kriteria
- Polemik 1 Syawal 1432 H
- Permainan Kreatif untuk Mengoptimalkan Potensi Anak
- KY Diminta Bentuk Satgas Kasus Agama
- 9 Tameng Mengamankan Anak dari Konten Negatif Inte...
- Cara Menghilangkan Virus di Flashdisk
- Penentuan 1 Syawal 1432 H
- Telur Asin Aneka Rasa
- Sifat-sifat Penghancur Hidup Anda
- Guru Angkatan 2004 Diangkat PNS
- Izin Poligami
- Surat Edaran Dirjen Badilmiltum
- Moratorium PNS Berlaku 1 September 2011
- Gaji PNS dikucurkan Sebelum Lebaran
- Berburu Lailatul Qadar
- Pencarian Super Cepat Dengan Search Engine
- Hal Ihwal Gugatan di Pengadilan
- Nazarudin Jalani Pemeriksaan
- Masa Jaya PC Akan segera Berakhir ?
- Kontak
- Site MAP
-
▼
Agustus
(31)
0 komentar:
Posting Komentar