Game : Escape From The Island

Game ini termasuk dalam kategori Middle Game. Peralatan yang dibutuhkan diantaranya adalah : Tali Carmantel, Tali rafiah, Bambu ukuran 1,5 m.
Cara Permainan : Peserta outbound training dibagi dalam 2 atau 3 kelompok. Masing2 kelompok diberikan satu buah bambu. Tali carmantel diikatkan pada sebuah pohon/penyangga setinggi 1,2 m. Tali rafiah dibuat melingkari pohon membentuk seperti sebuah pulau. Kemudian dibuat garis lurus pembatas seolah-olah seperti sebuah pantai. Peserta outbound diminta untuk menyeberangi pulau menuju pantai tanpa menyentuh tanah (dalam hal ini berfungsi sebagai laut). Apabila ada peserta outbound yang menyentuh tanah, maka seluruh anggota groupnya harus kembali kedalam pulau, dan dimulai lagi dari awal. Pemenangnya adalah team yang berhasil keluar dari pulau semua terlebih dahulu.
Tujuan permainan?
-        Melatih kekompakan team
-          Melatih personal untuk cepat bertindak dan mengambil keputusan
-          Mengetahui kekurangan dan kelebihan teman
-          Melatih kesabaran
-          Melatih kekuatan fisik peserta outbound

Outbound Training escape from the island adalah salah satu permainan outbound yang cukup menantang. Selain untuk menguji kemampuan dalam kerjasama, juga untuk menguji kemampuan dalam menyusun strategi bersama untuk meraih kesuksesan.

Prediksi 1 Syawal 1432 H Menurut Berbagai Kriteria

Prediksi Awal Bulan Syawal 1432 H Menurut Berbagai Kriteria

1. Menurut Kriteria Rukyat Hilal ( Teori Visibilitas Hilal )

Teori Visibilitas Hilal terbaru telah dibangun oleh para astronom dalam proyek pengamatan hilal global yang dikenal sebagai Islamic Crescent Observation Project (ICOP) berpusat di Yordania berdasar pada sekitar 700 lebih data observasi hilal yang dianggap valid. Teori ini menyatakan bahwa hilal hanya mungkin bisa dirukyat jika jarak sudut Bulan dan Matahari minimal 6,4° (sebelumnya 7°) yang dikenal sebagai "Limit Danjon". Kurva Visibilitas Hilal sebagai hasil perhitungan teori tersebut mengindikasikan bahwa untuk wilayah sekitar Katulistiwa (Indonesia) hilal baru mungkin dapat dirukyat menggunakan mata telanjang minimal pada ketinggian di atas 6°. Di bawah itu hingga ketinggian di atas 4° diperlukan alat bantu penglihatan seperti teleskop dan sejenisnya.
Melihat lokasi Indonesia menurut peta visibilitas di atas sesuai dengan teori visibilitas hilal maka seluruh wilayah Indonesia mustahil dapat menyaksikan hilal pada hari pertama ijtimak sore setelah Matahari terbenam walaupu menggunakan teleskop. Dengan demikian maka diberlakukan ISTIKMAL sehingga awal bulan akan jatuh pada:

Rabu, 31 Agustus 2011

Nahdlatul Ulama (NU) yang menggunakan rukyat sebagai dasar penentuan awal bulan masih mengakui  kesaksian rukyat asalkan ketinggiannya di atas batas imkanurrukyat 2° bahkan hanya dengan mata telanjang. Sementara dalam penyusunan kalendernya NU menggunakan kriteria imkanurrukyat 2° tanpa syarat elongasi dan umur Hilal.

2. Menurut Kriteria Hisab Imkanur Rukyat

Pemerintah RI melalui pertemuan Menteri-menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) menetapkan kriteria yang disebut Imkanurrukyat yang dipakai secara resmi untuk penentuan awal bulan bulan pada  Kalender Islam negara-negara tersebut yang menyatakan :

Hilal dianggap terlihat  dan keesokannya ditetapkan sebagai awal bulan Hijriyah berikutnya apabila memenuhi salah satu syarat-syarat berikut:
(1)· Ketika Matahari terbenam, ketinggian Bulan di atas horison tidak kurang dari 2° dan
(2). Jarak lengkung Bulan-Matahari (sudut elongasi) tidak kurang dari 3°. Atau
(3)· Ketika Bulan terbenam, umur Bulan tidak kurang dari 8 jam selepas konjungsi/ijtimak berlaku.

Kriteria inilah yang menjadi pedoman Pemerintah RI untuk menyusun kalender Taqwim Standard Indonesia yang digunakan dalam penentuan hari libur nasional secara resmi. Dengan kriteria ini pula keputusan Sidang Isbat Penentuan Awal Bulan Ramadhan, Syawwal dan Zulhijjah "bisa ditebak hasilnya".  Ormas Persatuan Islam (Persis) belakangan telah mengadopsi kriteria ini sebagai dasar penetapan awal bulannya. Belakangan kriteria ini hanya dipakai oleh Indonesia dan Malaysia sementara Singapura menggunakan Hisab Wujudul Hilal dan Brunei Darussalam menggunakan Rukyatul Hilal berdasar Teori Visibilitas.

Menurut Peta Ketinggian Hilal tersebut, pada hari pertama ijtimak syarat Imkanurrukyat MABIMS belum terpenuhi. Dengan demikian  diberlakukan ISTIKMAL sehingga awal bulan jatuh pada :

Rabu, 31 Agustus 2011.

3. Menurut Kriteria Hisab Wujudul Hilal

Muhammadiyah dalam penyusunan kalender Hijriyah baik untuk keperluan sosial maupun ibadahnya (Ramadhan, Syawwal dan Zulhijjah) menggunakan kriteria yang dinamakan "Hisab Hakiki Wujudul Hilal". Kriteria ini menyatakan bahwa awal bulan Hijriyah dimulai apabila telah terpenuhi tiga kriteria berikut:
1) telah terjadi ijtimak (konjungsi),
2) ijtimak (konjungsi) itu terjadi sebelum matahari terbenam, dan
3) pada saat terbenamnya matahari piringan atas Bulan berada di atas ufuk (bulan baru telah wujud). Ketiga kriteria ini penggunaannya adalah secara kumulatif, dalam arti ketiganya harus terpenuhi sekaligus. Apabila salah satu tidak terpenuhi, maka bulan baru belum mulai. Atau dalam bahasa sederhanya dapat diterjemahkan sebagai berikut:


"Jika setelah terjadi ijtimak, Bulan terbenam setelah terbenamnya Matahari maka malam itu ditetapkan sebagai awal bulan Hijriyah tanpa melihat berapapun sudut ketinggian Bulan saat Matahari terbenam".

Berdasarkan posisi hilal saat matahari terbenam di beberapa bagian wilayah Indonesia
maka syarat wujudul hilal sudah terpenuhi. Maka awal bulan ditetapkan jatuh pada :

Selasa, 30 Agustus 2011.

Polemik 1 Syawal 1432 H


Bagi umat Islam Indonesia hari raya Idul Fitri adalah momen yang sangat special. Selain dianggap sebagai hari kemenangan setelah melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh, hari raya idul Fitri juga dijadikan ajang silaturrahmi, saling bermaafan yang satu dengan yang lainnya. Tidak lama lagi umat Islam akan merayakan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H. Sudah berulang kali umat Islam Indonesia mengalami perbedaan penetapan awal bulan hijriyyah termasuk 1 syawal, , hanya saja perbedaan yang terjadi belakangan ini, umat Islam sudah lebih dewasa menyikapinya.
            Sesungguhnya perbedaan perbedaan di kalangan umat Islam selalu ada dan terkadang sulit untuk dihindari. Hanya saja perbedaan dalam penetapan 1 Syawal, akan kita saksikan pemandangan yang sangat kontras dalam masyarakat Islam., yaitu sebagaian umat Islam  sudah bertakbir, sholat sunnat Idul Fitri, makan dan minum, sementara itu kita saksikan sebagaian umat Islam yang lain masih menjalankan ibadah puasa Ramadlan. Bila tidak bersikap dewasa dalam menghadapi perbedaan, tidak menutup kemungkinan perbedaan penetapan 1 Syawal sebagaian umat Islam bisa saling menyalahkan, bahkan bias saling mengharamkan, yang sebenarnya sikap-sikap semacam itu haruslah dihindari.
             Apakah sebagaian umat Islam Indonesia akan merayakan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H, berbeda dengan sebagaian umat Islam lainnya ? Tidak menutup kemungkinan perbedaan itu akan  terjadi. Apabila perbedaan itu tidak disikapi secara dewasa akan menodai ukhuwwah Islamiyyah yang selama ini telah dipupuk dan dipelihara.

Permainan Kreatif untuk Mengoptimalkan Potensi Anak

Sebenarnya banyak permainan kreatif yang dapat menstimulasi dan meningkatkan kecerdasan anak. Tapi ada 5 jenis permainan yang harus dan patut diketahui oleh Guru di Sekolah /Orang Tua di rumah untuk  dapat menggali potensi anak secara optimal. Dalam hal ini kerjasama Guru dan Orangtua di rumah juga dibutuhkan Permainan-permainan tsb adalah sbb:
 1.        Permainan Gerak dan Lagu
Jenis permainan ini dapat dilaksanakan dengan menggerakkan tubuh sesuai irama lagu atau bisa juga dilaksanakan tanpa iringan musik dengan hanya menggerakkan tubuh.Tujuannya adalah untuk  mengaktifkan fungsi organ tubuh dan panca indera serta mengkoordinasikan mata dan tangan, misal: melempar/menangkap benda-benda mengikuti instruksi,menggerakkan kaki dan tangan, meremas benda-benda, mengidentifikasikanasal suara/bunyi dengan memainkan alat musik tersembunyi atau dengan anak ditutup  matanya, senam anak dan sebagainya.
2.     Permainan Peran / Fantasi
 
Bermain peran sangat disenangi anak-anak dan bisa memberi kesempatan kepada anak untuk berfantasi dan mengembangkan imajinasinya. Misalnya anak bisa memainkan satu peran tertentu dengan temannya di sekolah atau orangtuanya di rumah, misal  sebagai ayah/ ibu/anak, nelayan, petani, dokter, pilot dsb. Guru/Orangtua bisa juga membacakan cerita terlebih dahulu, baru kemudian memberikan peran pada anak untuk dimainkan. Disini anak juga bisa belajar kosa kata baru dan sekaligus menggunakannya serta merealisasikan fantasi/imajinasinya dalam bentuk permainan peran ini bersama teman di sekolah atau adik dan kakak di rumah.

KY Diminta Bentuk Satgas Kasus Agama

Setara Institute dan Human Rights Working Group (HRWG) meminta Komisi Yudisial (KY) untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk memantau kasus-kasus yang menyangkut kebebasan berkeyakinan (beragama). Pasalnya, mereka menilai pengadilan nyaris gagal menjalankan fungsinya dalam memutus kasus-kasus yang terkait kebebasan berkeyakinan.  

Ketua Setara Institute Hendardi mengatakan kasus-kasus seperti penyerangan warga kepada Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik, penyerangan Pendeta HKBP di Ciketing, penyerangan di Cisalada menunjukan independensi pengadilan tidak bisa ditegakkan. Akibatnya, tidak ada efek jera bagi pelaku karena umumnya terdakwanya divonis rendah/ringan oleh pengadilan dan signifikansi terhadap pemajuan HAM.  

“Dalam konteks ini, kita berharap KY dapat membentuk Satgas khusus yang secara reguler memantau kasus-kasus kebebasan beragama dan berkeyakinan,” kata Hendardi saat beraudiensi dengan Ketua KY Prof Eman Suparman, Kamis (25/8) di gedung KY.

Hendardi mengungkapkan dalam beberapa kasus kebebasan bekeyakinan, hakim umumnya berada dalam tekenan kelompok tertentu. “Tak jarang pengadilan menjadi arena pertunjukan bagi kelompok tertentu sehingga baik hakim atau pengadilannya tidak berwibawa,” kata Hendardi.   

""