Dengan Jamaah Mana Anda Menggabungkan diri ?

Di Indonesia ramai aktivis dakwah melakukan amal Islami dengan berbagai wadah. Wadah yang berbentuk Jamaah itu, karenanya menjadi tempat berhimpun para aktivis dakwah. Para aktivis dakwah memilih masuk ke dalam sebuah Jamaah, tentu disertai dengan berbagai alasan dan pendapat.

Di dalam al-Qur'an terdapat ayat-ayat yang mewajibkan bergabung dalam sebuah Jamaah. Jamaah adalah sarana (wasilah) bukan tujuan (ghoyah), yang akan menjadi tempat berhimpunnya para aktivis dakwah, secara bersama-sama melakukan amal jama'i, dan dilandasi nilai-nilai Rabbaniyah, ruhul ukhuwah dan mahabbah (cinta) yang mendalam, dan memiliki komitmen bersama mencapai cita-cita tujuan.

Tetapi, banyak aktivis dakwah yang berhimpun dalam Jamaah terjangkiti berbagai "penyakit", dan berhimpunnya para aktivis dakwah ke dalam Jamaah, justru melahirkan berbagai fitnah. Adakah ini kesalahan manhaj (methode) dakwahnya atau para aktvisnya yang meninggalkan manhaj yang menjadi thoriqoh (jalan) gerakannya. Sehingga, potensi-potensi yang dimiliki para aktivis dakwah menjadi mubazir, dan kemudian terpecah-pecah ke dalam firqoh-firqoh.

Maka, kenalilah Jamaah yang memiliki kriteria yang kebaikannya bersifat menyeluruh, dan bisa menjadi sarana dalam menegakkan agama Allah (dinullah), bukan menjadi sarana yang melahirkan firqoh-firqoh, atau hanya menjadi sarana memupuk ambsisi pribadi. Inilah kriteria Jamaah yang sempurna itu :

Pertama, Jamaah yang sempurna itu, yang menjadi ahdaf (tujuannya) yakni menerapkan syari'at dan manhaj Allah di muka bumi. (QS : al-An'am : 57)

NU : Hari Ini 1 Syawal, yang berpuasa segera berbuka

(voa-khilafah.co.cc- KH Maulana Kamal Yusuf,  salah satu ulama besar di Jakarta yang juga menjabat Rois Suriah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama DKI Jakarta, mengatakan, hari ini, Selasa (30/8), sudah masuk 1 Syawal 1432 H. Bagi umat muslim yang masih melaksanakan ibadah puasa dianjurkan untuk segera berbuka puasa.

Kiai Kamal mengaku telah mengambil sumpah 3 orang saksi yang melihat hilal pada Senin (29/8) kemarin di Pondok Pesantren Al Husainiah, Kampung Baru, Cakung, Jakarta Timur. "Ketiga saksi yang bersumpah melihat hilal tepat saat waktu Maghrib. Posisinya miring ke selatan dalam keadaan vertikal. Dengan durasi hilal 5 menit," kata Kiai Kamal kepada Republika, di Jakarta, Selasa (30/8).

Kiai Kamal menjelaskan, rukyat di Cakung dilakukan dengan tiga metode rukyat. Masing–masing, 4,35 derajat, 3 derajat, dan 2 derajat. Ketiga saksi dengan metode masing-masing mengaku melihat hilal.

Namun, petugas dari Pengadilan Agama Jakarta Timur yang berada di lokasi saat itu, enggan mengambil sumpah ketiga saksi yang telah melihat hilal. Bahkan, petugas tersebut meninggalkan tempat rukyat sebelum pengambilan sumpah.

Hilal terlihat di Cakung dan Jepara


JAKARTA (Arrahmah.com) – Alhamdulillah, hilal terlihat di Cakung, Jakarta Timur dan di Kudus, Jepara, Jawa Tengah, pada hari ini, Senin (29/08/2011) yang berarti I’edul Fitri bisa dipastikan jatuh pada esok hari, Selasa (30/08/2011). Sayangnya, kesaksian hilal di dua tempat tadi dinafikan oleh MUI dan dikatakan harus ditolak karena hasil hisab menafikan kemungkinan hilal terlihat. Ironis!

Mengetahui hilal itu dengan ruyah bukan dengan hisab
Alhamdulillah, hilal terlihat di Cakung, Jakarta Timur dan di Kudus, Jepara, Jawa Tengah, Senin (29/08/2011). Dengan terlihatnya hilal atau bulan baru, menandakan masuknya 1 Syawal 1432 Hijriyyah yang berarti pula hari Raya I’edul Fitri 1432 Hijriyyah pada esok hari, Selasa (30/08/2011).
Sayangnya, kesaksian melihat hilal tersebut dibantah dan dinafikan oleh MUI, lewat KH Ma’ruf Amin, dalam sidang isbat 1 Syawwal 1432 Hijriyyah, di Jakarta, Senin (29/08/2011) malam tadi. Penolakan tersebut alasannya karena hasil hisab menafikan kemungkinan hilal terlihat, maka hasil pengamatan tersebut tidak bisa diterima.
Padahal, cara mengetahui hilal adalah dengan ru’yah, bukan dengan cara lainnya, atau hisab. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Syekh Abu Malik Kamal ketika menjelaskan Shahih Fiqih Sunnah, bahwa cara mengetahui hilal adalah dengan ru’yah, yakni melihatnya secara langsung dan bukan dengan cara lainnya. Lalu beliau menjelaskan bahwa penetapan awal bulan Ramadhan dengan hisab adalah tidak sah. Alasannya, “Karena kita mengetahui secara pasti dalam agama Islam, penetapan hilal puasa, haji, ‘Iddah, ila’, atau hukum-hukum lainnya yang berkaitan dengan hilal, melalui informasi yang disampaikan oleh ahli hisab adalah tidak dibolehkan.” (Shahih Fiqih Sunnah, edisi Indonesia, Pustaka al-Tazkia, III/119)
Selain itu, sudah maklum bahwa hasil penglihatan ruyah meskipun hanya satu orang, sepanjang dia beriman (bersyahadat), maka diterima kesaksiannya. Hal ini sebagaimana sebuah riwayat dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anhuma, dia berkata: “Orang-orang sedang berusaha melihat hilal, lalu aku memberitahu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bahwa aku telah melihatnya, kemudian beliau berpuasa dan memerintahkan manusia untuk berpuasa.” (HR. Abu Dawud. Dishahihkan Al-Albani dalam al-Irwa’, no. 908)
Juga hadits ini. Diriwayatkan dari Gubernur Makkah al-Harits bin Hatib Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah mengamanatkan kepada kami agar kami beribadah berdasarkan melihat bulan. Jika kami tidak bisa melihatnya dan telah bersaksi dua orang terpercaya (bahwa mereka telah melihatnya), maka kami beribadah berdasarkan persaksian mereka berdua.” (HR. Abu Dawud dan dishahihkan dalam Shahih Sunnah Abi Dawud, no. 205)

Hobi Yang Menghasilkan uang

Sudah bukan jamannya menggantungkan diri gaji dan perusahaan tempat bekerja, sebab masih tingginya risiko PHK yang menyebabkan Anda kehilangan pekerjaan. Jika Anda mempunyai hobi yang digilai, mengapa tidak mencoba mendapatkan penghasilan tambahan dari hobi tersebut. Daripada terus menerus dituding sebagai salah satu biang pemborosan, marilah kita mengusahakan hobi kita agar menjadi mesin uang.


Kegilaan orang akan hobi yang ditekuninya, dapat dengan mudah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya seseorang yang hobi berburu barang-barang antik bisa menghabiskan banyak waktu, tenaga dan bahkan uang sampai ratusan juta rupiah yang bagi orang lain seperti sia-sia. Bandingkan dengan tingkah orang yang yang hobi dengan burung perkutut atau ikan Louhan ?

Mungkin terasa tidak masuk akal bagi orang lain. Hobi boleh dibilang sebagai sebuah pemenuhan kebutuhan batiniah untuk melepaskan diri dari kejenuhan dan kelelahan karena rutinitas harian dalam mencari nafkah. Karena sifatnya itulah, yang berlaku dalam soal hobi adalah kesenangan yang tak terhingga.

Ketika hobi diboyong ke dalam wilayah bisnis, meski perhitungan laba-rugi, kelayakan usaha, peluang dan lain sebagainya juga dijadikan pertimbangan tapi instinglah yang lebih dominan. Ungkapan yang sering terdengar, nggak masalah untung atau buntung yang penting hobi !
Bekerja Dengan Senang Hati Tapi itulah sebabnya mengapa kegiatan usaha yang berawal dari hobi seringkali berhasil dengan baik.

Dimana salah satu kunci untuk memulai usaha yang sukses adalah bekerja dengan senang hati, seolah kita sedang mengerjakan hobi sampai-sampai lupa waktu dan tidak kenal lelah. Yang pasti ada kesungguhan baik dalam memulai usaha hingga mengembangkannya dan melakukan sesuatu dengan landasan cinta, bukan keterpaksaan agar kita bekerja untuk hasil yang terbaik dan penuh keikhlasan.

Cara Menghemat Penggunakan Listrik di Rumah


Dizaman krisis seperti sekarang ini, mau tidak mau kita harus bisa melakukan strategi efisiensi untuk mengurangi pengeluaran bulanan kita. Apabila sudah terbiasa bahkan bisa terus diterapkan meski kondisi keuangan kita dalam keadaan baik-baik saja. Berikut ada beberapa cara penghematan yang bisa kita lakukan:

 
A. Hemat Listrik AC / Pendingin Ruangan

1. Pilih pk ac yang sesuai dengan kondisi ruangan. untuk ruang kecil cukup 1/2 pk saja.
2. Matikan ac jika ruangan sudah terasa dingin atau tidak ada orang.
3. Agar suhu terjaga tetap dingin, tutup pintu, jendela dan tutup hordeng jika ada sinar matahari.
4. Jika suhu di luar sudah dingin, gunakan mode kipas / fan saja.
5. Rawat dan bersihkan secara rutin filter ac, kondensor ac, sirip ac dan body ac.
6. Pakai pengatur waktu pendingin ruangan sesuai kebutuhan atau hendak tidur.
7. Hindari menempatkan mesin yang mengeluarkan panas di dalam ruangan berac.
8. Hindari tembok ruangan terkena sinar matahari langsung ketika pagi, siang dan sore.
9. Beli ac yang tidak boros listrik

B. Hemat Listrik Lampu / Penerangan Ruangan

1. Gunakan cahaya alami seperti cahaya matahari langsung secara maksimal
2. Gunakan kaca ruang yang terang transparan dan besar sehingga bisa menerangi ruangan ketika pagi, siang dan sore hari.
3. Gunakan lampu hemat listrik berkualitas walaupun harganya mahal namun awet
4. Tempatkan lampu secara sempurna seperti di atas langit-langit bagian tengah
5. Pakailah cat ruangan yang putih terang agar cahaya memantul maksimal
6. Pilih lampu dengan watt kecil untuk ruangan kecil dan lampu wat besar jika ruangannya besar
7. Jika tidak ada orang di ruangan, matikan lampu agar hemat listerik
8. Sebelum tidur matikan kamar tidur dan lampu yang lain yang tidak diperlukan
9. Atur perabot rumah tangga jangan sampai terlalu menghalangi cahaya lampu atau cahaya matahari dari luar
10. Nyalakan lampu jika hari telah benar-benar gelap saja
11. Rajin-rajinlah membersihkan debu dan kotoran dari lampu, kaca cendela, tembok, langit-langit, cermin dan perabotan lainnya agar cahaya yang dikeluarkan lampu dapat terang maksimum
""